Skip to main content

JINTEN



Nama latin : Coleus amboinicus Lour

Nama daerah :
Jawa: daun jinten, Sunda: ajiran. Melayu: sukan. Madura: daun kambing. Bali: iwak. Sumatera: bangun-bangun. Nusa Tenggara: kunu etu.
Deskripsi :
Jinten termasuk tanaman semak, menjalar, batang lunak, bercabang-cabang,beruas-ruas. Ruas yang menempel tanah akan tumbuh akar dan berkembang menjadi banyak, batangnya mudah untuk dipatahkan,berambut, warna hijau muda. Daunnyatunggal berbentuk bulat telur, tepi bergerigi, pangkal bulat, bermbut halus, panjangdaun antara 5-7cm dan lebar daun 5-6 cm. Bunga majemuk memiliki rambut halus. Kelopak bunga bulat berwarna hijau keunguan,kepala putik berwarna cokelat, kepala sari kuning, mahkota bulat berwana keunguan.
Kandungan zat :
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diketahui daun jinten mengandung kalium, karvakroll, polifenol,isoprofil-o-kresol,barbutusol, coleol, phytosterol.
Bagian yang digunakan :
Seluruh tanaman: akar, batang, daun, biji.
Khasiat :
Penambah gairah seksual, asma, batuk, rematik, sakit kepala, perut kembung, epilepsy (ayan), memperbanyak keluarnya ASI, demam, sariawan.

Comments

Popular posts from this blog

Herbal untuk mengobati Asma

Tanaman Obat dan Penggunaannya ASMA      Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak nafas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas.      Adapun penyebab asma adalah alergi seperti debu, kecoa maupun serbuk sari, cuaca, olahraga, uap dari berbagai bahan kimia, rokok atau memasak dengan kayu bakar, infeksi pernafasan, dan emosi, seperti tertawa, menangis dan stress.           Sementara gejala asma adalah nafas yang berbunyi (bengek), nafas pendek yang biasa hanya terjadi ketika sedang berolahraga, rasa sesak didada, dan batuk-batuk hanya pada malam hari. Resep 1 Bahan : 1 kerat kulit pohon asam 3 gelas air Cara mengolah :

PULE PANDAK (Rauvolfia serpentine [L.] Bentham ex. Ku)

PULE PANDAK  (Rauvolfia serpentine [L.] Bentham ex. Ku) Nama Lokal : Pulai pandak (Jawa); akar tikus (Sumatera ). Uraian : Pule pandak kadang ditemukan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, namun lebih sering tumbuh liar di ladang, hutan jati, atau tempat lainnya sa m pai ketinggian 1.000 meter dpl. Perdu tegak, tahunan, tinggi mencapai 1 meter, bergetah, batang silindris, percabangan warna cokelat abu-abu, mengeluarkan cairan jernih bila dipatahkan. Daun tunggal, bertangkai pendek, duduk berkarang atau berhadapan bersilang, bentuk taji atau bulat telur memanjang, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 3 - 20 cm, lebar 2 - 9 cm, permukaan atas hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda. Perbungaan majemuk, bentuk payung yang keluar dari ujung tangkai, mahkota bunga warnanya merah. Buahnya buah batu, bulat telur, bila masih muda hijau bila masak warnanya hitam, berbiji satu. Akar panjang dan besar. Khasiat untuk kesehatan ...

Tanaman Obat : MELATI

Tanaman Obat MELATI (Jasminum sambac, Ait.) Nama Lokal : Melati (Indonesia); melur (Jawa); malati (Sunda); malate (Madura); menuh (Bali). Uraian : Melati termasuk tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum ,sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Melati dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600-800 meter dpl, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek. Tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu. Khasiat untuk kesehatan : Menghentikan ASI yang keluar berlebihan, sakit mata (mata merah atau belek), bengkak akibat serangan lebah, demam dan sakit kepala, sesak napas. Komposisi : Kandungan kimia : indinol, benzyl, livalylacetaat.

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner