Tanaman Obat
TURI
(Sesbania
granditlora (L.) Pers.)
Nama
Lokal :
Turi, toroy, (Jawa);
turi (Sumatera); tuli, turi, turing, ulingalo, suri, gongo gua, kaju jawa (Sulawesi); tuwi,
palawu, kalala,
galagala, tanumu, ghunga, ngganggala (Nusa tenggara).
Uraian :
Tanaman turi umumnya
ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon
pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas pekarangan. Tanaman ini dapat
ditemukan di bawah 1.200 meter dpl. Pohon ini berumur pendek, tinggi 5-12
meter, ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan,
tidak rata, dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan, lapisan gabus
mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan
baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 meter. Berdaun majemuk yang
letaknya tersebar, dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. Panjang daun
20-30 cm, menyirip genap, dengan 20-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian
anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi rata, panjang 3-4 cm, lebar 0,&
1,5 cm. Bunganya besar dalam tandan yang keluar dari ketiak daun,
letaknya menggantung. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas,
yang berbunga putih dan berbunga merah. Buah bentuk polong yang menggantung,
berbentuk pita dengan sekat antara panjang 20-55 cm, lebar 78 mm. Biji 15-50,
letak melintang di dalam polong. Akarnya berbintil-bintil, berisi bakteri yang
dapat memanfaatkan nitrogen, sehingga bisa menyuburkan tanah. Daun, bunga dan polong muda dapat
dimakan sebagai sayur atau dipecel. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna
putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga
merupakan makanan ternak yang kaya protein. Turi juga dipakai sebagai pupuk hijau. Daunnya mengandung
saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas
dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan.
Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor. Turi berbunga
merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan, karena memang lebih berkhasiat.
Mungkin kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun
disentri. Perbanyakan
dengan biji atau stek batang.
Khasiat
untuk kesehatan :
Kulit batang (terutama
bagian pangkalnya):
sariawan, disentri, diare,
scabies, cacar air, demam dengan erupsi kulit.
Daun : keseleo, memar akibat terpukul, luka, keputihan, batuk, hidung berlendir, sakit
kepala, memperbanyak produksi
ASI, beri-beri, radang tenggorokan.
Bunga : memperbanyak dan memperlancar pengeluaran ASI, hidung berlendir.
Akar : pegal linu, batuk berdahak.
Komposisi :
Kandungan kimia :
Kulit batang: tanin, egatin, zantoagetin, basorin, resin, calsium oksalat, sulfur,
peroksidase, zat warna. Daun: saponin, tanin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B. Bunga: kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B.
Comments