Tanaman Obat
DELIMA
(Punica granatum L.)
Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: glima (Aceh), glimeu mekah (Gayo),
dalimo (Batak). Jawa: gangsalan
(Jawa), dalima (Sunda), dhalima (Madura). Nusa Tenggara: jeliman (Sasak),
talima (Bima), dila dae lok (Roti), lelo kase, rumau (Timor ). Maluku: dilimene (Kisar). Nama simplisia granati Cortex (wit kayu
delima), granati pericarpium (wit buah delima).
Uraian :
Tanaman delima berasal dan Timur Tengah dan tersebar di daerah subtropik sampai tropik,
dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 meter dpl. Tumbuhan ini menyukai
tanah gembur yang tidak terendaun air, dengan air tanah yang tidak dalam.
Delima sering ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau
karena buahnya yang dapat dimakan. Berupa perdu atau pohon kecil dengan
tinggi 2-5 meter. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah,
berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah
tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangarn menyirip,
permukaan mengkilap, panjang 1-9 cm, lebar 0,5-2,5 cm, warnanya
hijau. Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung
ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya
merah, putih, atau ungu. Berbunga sepanjang tahun. Buahnya buah buni, bentuknya
bulat dengan diameter 5-12 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan,
putih, cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak
yang agak menonjol berwarna lebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil,
bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak
beraturan, warnanya merah, merah jambu,
atau putih. Dikenal tiga macam delima,
yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Perbanyakan dengan setek,
tunas akar atau cangkok.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kulit
buah : digunakan untuk sakit perut karena cacing, buang air besar mengandung darah
dan lendir, diare kronis, perdarahan seperti wasir berdarah, muntah
darah, batuk darah, perdarahan rahim, perdarahan rektum, prolaps rektum, radang
tenggorok, radang telinga, keputihan, nyeri lambung.
Kulit
akar dan kulit kayu : digunakan untuk cacingan terutama cacing pita, batuk,
diare.
Bunga : digunakan untuk radang gusi, perdarahan, bronkhitis.
Daging
buah : digunakan untuk menurunkan berat
badan, cacingan, sariawan, tenggorokan sakit, suara parau, tekanan darah
tinggi, sering kencing, rematik, perut kembung.
Biji : digunakan untuk menurunkan demam, batuk, keracunan cacingan.
Komposisi :
Kulit buah mengandung alkaloid pelletierene; granatin,
betulic acid, ursolic acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid,
kalsitun oksalat dan pati. Kulit akar dan kulit kayu mengandung sekitar 20%
elligatanin dan 0,5-1 % senyawa alkaloid, antara lain alkaloid pelletierine (C8H14N0), pseudopelletierine (C9H15N0), metilpelletierine (C8H14NO.CH3),
isopelletierine (C8H15N0), dan metilisopellettierine (C9H12N0). Daun
mengandung alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, sulfur, peroksidase.
Jus buah mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa,
maltosa, vitamin (A, C), mineral (kalsium, fosfor, zat.besi, magnesium,
natrium, dan kalium), dan tanin.
Comments